dakwatuna.com - Saat guru menjadi pilihan maka
segala sikap dan perbuatan menjadi teladan, mulai dari ujung kaki sampai
ujung rambut semuanya akan menjadi cermin baik bagi siswa maupun
masyarakat sekitar, disadari atau tidak peranan guru sangat penting. Di
sekolah guru menjadi pengajar, pendidik, pembimbing serta teladan bagi
murid-muridnya sementara di masyarakat guru menjadi figur teladan bagi
masyarakat di sekitar yang memberi kontribusi positif dalam norma sosial
di masyarakat. Maju mundurnya pendidikan tergantung guru yang mengajar,
pendidikan diibaratkan tubuh kita, siswa adalah jasadnya dan guru
adalah nyawanya. Siswa hanyalah badan yang tidak memiliki daya yang
harus digerakkan dengan segala cara sementara guru adalah penggerak yang
bertugas untuk mengerakkan siswa agar mampu tumbuh dan berkembang
dengan baik.
Jika guru sebagai penggerak tidak mampu memberikan
pendidikan yang baik kepada siswa sama artinya dengan mayat hidup. Lalu
apa yang kita banggakan dari identitas yang telah tersematkan di dada
kita jika tidak ada prestasi dan hasil yang bisa kita raih? Ketahuilah
mengajar tidak hanya sekadar aktivitas untuk mentransfer pengetahuan
dari guru ke siswa dengan tidak memperhatikan aspek tertentu, seperti
semangat belajar siswa, kemampuan memahami pelajaran yang disampaikan
guru, kondisi belajar siswa serta hal-hal lain yang dapat mendukung
aktivitas proses belajar mengajar di kelas. Inilah yang sering tidak
diperhatikan guru dalam memulai pembelajaran, sehingga di dalam kelas
ketiika mendapatkan hal-hal yang tidak sesui dengan kehendaknya misalnya
siswa yang ngantuk dan bermain maka yang disalahkan adalah siswa. Namun
pernahkah guru mengingatkan dirinya bahwa ketika terjadi hal yang
demikian yang salah siapa? Hal semacam ini jarang sekali diperhatikan
guru saat mengajar sehingga sering kali menyalahkan siswa, padahal
masalah yang terjadi di dalam kelas tidak sepenuhnya berasala dari
siswa, sebab siswa hanyalah jasad yang tidak berdaya tanpa digerakkan
oleh guru.
Biasanya saat mengajar guru akan dihadapkan dengan
berbagai persolan sehingga sering kali guru tersebut mengeluh. Keluhan
tersebut biasanya bersumber dari kebiasaan siswa yang susah sekali di
atur, berlari-larian di kelas saat guru menjelaskan, mengganggu teman
sebelahnya sehingga terjadianya perkelahian, terkadang hal semacam itu
sering kali membuat guru jengkel dan marah, namun sadarkah bahwa masalah
tersebut terjadi karena kurangnya perhatian dan kepekaan guru terhadap
kondisi kelas, wajar jika murid lari kesana kemari atau saling lempar di
dalam kelas jika guru hanya ceramah terus menerus tanpa memperhatikan
siswa, sedang mendengarkan atau tidak, siswa memahami atau tidak.
Terkadang dengan ceramah terlalu banyak siswa akan cepat bosan sehingga
sangat berpotensi akan terjadi hal-hal tersebut, oleh sebab itu seorang
guru harus mampu membuat inovasi yang bisa memberikan warna baru dalam
mengejar sehingga harapan dan tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai
dengan yang di harapkan. Sebab ketika seorang guru tidak mampu
memberikan pendidikan yang baik kepada peserta didik dan keadaan siswa
sama saja dari hari ke hari maka guru akan dianggap tidak sukses dalam
menunaikan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik.
Sebagai
seorang guru tentu kita tidak ingin menjadi pendidik yang gagal dan
tidak sukses dalam mengajar maka harus ada langkah yang harus kita
lakukan. Oleh Karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengulas tentang
beberapa ciri kesuksesan seorang guru:
Pertama,
Seorang guru harus sabar dan tidak pilih kasih, guru sebagai
fasilitator harus mampu berlaku sabar, di kelas yang kita ajar sering
sekali kita menemukan siswa yang sulit sekali meangkap pelajaran
walaupun sudah sering diulang namun tetap saja tidak bisa, di sinilah
kesabaran itu dibutuhkan. Dalam kondisi seperti ini guru harus mampu
menahan diri serta tetap memberikan harapan kepada siswa bahwa dirinya
bisa sehingga dengan begitu siswa akan tumbuh semangatnya, bukan justru
semakin dicaci maki apalagi mengeluarkan kata-kata bodoh, di samping itu
guru harus mampu berlaku adil baik kepada siswa yang lebih pintar
maupun yang memiliki kemampuan di bawah standar, sering kali kita
menemukan guru yang hanya memperhatikan murid yang cerdas saja,
sementara siswa yang masih butuh bimbingan tidak diperhatikan justru
dicuekin, kondisi ini justru akan menimbulkan diskriminasi, ingat siswa
punya hak yang sama dalam menuntut ilmu dan harus mendapatkan pelayanan
yang sama pula, sehingga guru harus melayani dengan sepenuh hati jika
masih ada siswa yang belum bisa maka inilah tugas guru untuk memberikan
pemahaman sampai bisa, justru karena siswa itu tidak bisa sehingga dia
harus belajar dan guru harus tetap sabar bukan sebaliknya.
Kedua,
Guru yang sukses tidak boleh menolak melayani siswa yang mengalami
hambatan dalam proses belajar. Sebaiknya guru memberikan dukungan dan
motivasi bagi siswa sehingga siswa akan merasa terlindungi dan guru pun
akan nyaman dalam menjalankan proses belajar mengajar.
Ketiga,
Menerima segala kekurangan dan kelebihan para siswa.Seorang Guru harus
bisa menyadari kemampuan yang dimiliki oleh peserta didiknya sehingga
metode pengajaran bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Keempat,
Siswa merupakan Individu mandiri yang sedang belajar. Diharapkan para
guru akan menghargai setiap siswa sebagai individu mandiri yang sedang
belajar dan bukan suatu beban, karena siswa tersebut memerlukan arahan
dan bimbingan yang benar sebagai landasan kehidupan bersosial dan
bernegara nantinya.
Kelima, Meningkatkan Citra
yang hangat dan ramah di mata para siswa, Meskipun kegiatan belajar
mengajar akan menuai banyak rasa baik suka maupun duka, namun sangat
penting membangun citra yang hangat dan ramah di mata para siswa,
sehingga para siswa akan lebih memahami proses belajar mengajar dengan
lebih baik. Demikian lima hal yang menjadi ciri kesuksesan seorang guru
dalam menjalani tugasnya sebagai seorang pendidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar