Dalam menjalani kehidupannya,
manusia dihadapkan pada berbagai permasalahan ekonomi. Permasalahan tersebut
timbul akibat keinginan manusia mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kelangsungan hidup dapat dipertahankan jika kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Selain itu, adanya keinginan untuk hidup layak menyebabkan kebutuhan hidup
manusia beraneka ragam dan selalu bertambah. Akibatnya, kebutuhan hidup manusia
menjadi tidak terbatas.
1.1.
Pengertian Kebutuhan
Kelangkaan berkaitan dengan
kebutuhan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidup guna mencapai taraf hidup sejahtera.
Pada prinsipnya, kebutuhan setiap orang berbeda-beda dan terus berkembang sejalan
bertambahnya usia. Kebutuhan manusia terhadap benda atau jasa dapat memberikan
kepuasaan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasaan jasmani maupun kepuasaan
rohani. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan alat pemenuhan
kebutuhan. Alat tersebut disediakan alam ataupun manusia melalui proses
produksi. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya tidak pernah berakhir. Oleh
karena itu, manusia perlu bertindak rasional agar tercapai pemenuhan kebutuhan
hidup secara memuaskan.
1.2.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia
Mengapa kebutuhan timbul dan terus
berkembang? Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan/atau psikis agar
hidup layak. Kebutuhan terus berkembang karena manusia memiliki sifat tidak
puas atas pemenuhan kebutuhan hidup. Keadaan ini mengakibatkan kebutuhan
manusia menjadi tidak terbatas. Keberadaan manusia dalam hidup bermasyarakat
membuat manusia satu dengan yang lain berbeda dalam memenuhi kebutuhannya.
Mengapa kebutuhan manusia berbeda-beda? Kebutuhan manusia berbeda-beda karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
a.
Keadaan Alam (Tempat)
Keadaan alam mengakibatkan perbedaan
dalam memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang tinggal di daerah kutub,
membutuhkan pakaian yang tebal untuk menahan hawa dingin. Lain halnya dengan
kita yang tinggal di daerah tropis, cukup memakai pakaian yang tipis. Oleh
karena itu, tampak di sini bahwa keadaan alam dapat mendorong manusia untuk
menginginkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang
bersangkutan.
b . Agama dan Kepercayaan
Ajaran agama yang berbeda dapat
mengakibatkan kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya, penganut agama Islam
dilarang makan babi, sedangkan penganut agama Hindu dilarang makan sapi. Hal
ini menunjukkan bahwa masingmasing agama memerlukan alat-alat pemenuhan
kebutuhan tertentu yang harus dipakai dalam menjalankan ibadah. Selain itu
dalam hal perayaan keagamaan, masing-masing agama atau kepercayaan
berbeda-beda, sehingga kebutuhan akan barang juga berbeda. Misalnya pada saat
menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan akan pakaian muslim akan meningkat
tajam. Berbeda halnya ketika hari raya Natal tiba, orang-orang Nasrani
membutuhkan pohon Natal dan bingkisan-bingkisan Natal. Dengan demikian
masing-masing agama atau kepercayaan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.
c . Adat Istiadat
Adat atau tradisi yang berlaku di
masyarakat sangat memengaruhi kebutuhan hidup masyarakat. Alasannya, suatu adat
atau tradisi akan memengaruhi baik perilaku maupun tujuan hidup kelompok
masyarakat setempat.
Akibatnya tradisi yang berbeda akan
menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya upacara perkawinan.
Pelaksanaan upacara antardaerah akan berbeda-beda. Upacara pernikahan di Jawa
Tengah dengan di Sumatra Barat akan memiliki ritual yang berbeda, sehingga kebutuhannya
pun akan berbeda pula.
d . Tingkat Peradaban
Makin tinggi peradaban suatu
masyarakat makin banyak kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu
barang yang dibutuhkan. Pada zaman purba, kebutuhan manusia masih sedikit.
Namun seiring berkembangnya peradaban, kebutuhan manusia semakin banyak.
Manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya agar mencapai kemakmuran.
Dahulu manusia tidak membutuhkan sepeda motor, namun sekarang sepeda motor
menjadi kebutuhan yang sangat penting, karena dapat mengefisienkan waktu sampai
tempat tujuan. Selain itu cita rasa kebutuhan manusia modern juga semakin
meningkat. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang
dibutuhkan. Dengan demikian membuktikan bahwa perkembangan peradaban akan menyebabkan
kebutuhan akan berkembang dan beragam.
Selain itu, ketidakterbatasan
kebutuhan hidup dipengaruhi faktor-faktor antara lain:
- tingkat usia
- tingkat pendidikan
- kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
- tingkat pendapatan
- jumlah penduduk
- lingkungan sosial budaya
- promosi produk tertentu (iklan)
- perbedaan kondisi geografis
- agama dan kepercayaan
1.3.
Macam-Macam Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dan bermacam-macam itu dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk
kebutuhan, yaitu kebutuhan berdasarkan intensitasnya, bentuk dan sifatnya,
subjek yang membutuhkannya, waktu pemenuhannya, dan wujudnya. Kelangsungan
hidup dapat dipertahankan jika manusia mengonsumsi barang dan jasa. Hal ini
berarti manusia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam. Pada
prinsipnya, jenis-jenis kebutuhan hidup dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.3.1.
Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan
Pengelompokkan kebutuhan hidup
menurut tingkat kegunaannya (intensitasnya) dapat dibedakan menjadi kebutuhan
primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
a.
Kebutuhan Primer
Primer berasal dari kata primus,
yang berarti pertama. Kebutuhan primer ini disebut juga kebutuhan alamiah
karena kebutuhan ini berkaitan erat dengan kodrat kita sebagai manusia. Kebutuhan
primer adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia agar hidup layak.
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok. Menurut International Labour
Organization (ILO), kebutuhan primer adalah kebutuhan fisik minimal
masyarakat berkaitan dengan kecukupan pokok setiap masyarakat, baik masyarakat
kaya maupun miskin. Seandainya kebutuhan primer tidak dipenuhi, kelangsungan
hidup manusia akan terganggu. Contoh kebutuhan primer, antara lain makan,
minum, pakaian, dan tempat tinggal.
b.
Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang bersifat sebagai pelengkap kebutuhan pokok
(kebutuhan primer). Kebutuhan sekunder dapat dipenuhi setelah kebutuhan pokok
terpenuhi. Kebutuhan ini berkaitan dengan aspek lingkungan sosial, tradisi
masyarakat, budaya, dan psikologis. Kebutuhan sekunder setiap orang dapat
berbeda-beda. Contoh kebutuhan sekunder, antara lain radio, perabot rumah
tangga, pendidikan, tas, sepeda motor, meja, kursi, alat tulis, dan alat olah
raga.
c.
Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah
kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi dengan baik. Pada umumnya, pemenuhan
kebutuhan tersier dilakukan oleh orang-orang yang berpenghasilan tinggi,
biasanya digunakan untuk menunjukkan status sosial (prestise), dan
identik dengan unsur kemewahan. Contoh kebutuhan tersier, antara lain kebutuhan
rumah mewah, perhiasan, berlian, dan mobil mewah.
Kebutuhan primer setiap orang akan
sama. Tentunya setiap orang akan membutuhkan rumah untuk tempat tinggalnya.
Makan untuk kelangsungan hidupnya, minum untuk menghilangkan dahaga, serta
pakaian untuk menjaga tubuh dari panas dan dingin. Kalian juga akan membutuhkan
barang-barang tersebut, bukan? Lain halnya dengan kebutuhan sekuder dan
tersier. Setiap orang mempunyai kebutuhan sekunder dan tersier yang
berbeda-beda. Coba, perhatikan saja di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian.
Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, kebutuhan akan sepeda motor menjadi
kebutuhan yang mewah. Akan tetapi berbeda dengan orang yang berpenghasilan
tinggi. Kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan sekunder. Adakalanya
kebutuhan sekunder dapat menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang. Akan
tetapi, ada sebagian orang yang menganggap sebutuhan sekunder sebagai kebutuhan
tersier. Perbedaan kebutuhan ini disebabkan karena perbedaan tingkat sosial
ekonomi.
1.3.2.
Kebutuhan Menurut Bentuk dan Sifatnya
Pengelompokan kebutuhan hidup
menurut bentuk dan sifatnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani.
a.
Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh fisik atau badan manusia
agar dapat hidup secara layak dan baik. Kebutuhan jasmani terkait erat dengan
kebutuhan fisik, seperti menjaga kesehatan atau penampilan. Pemenuhan kebutuhan
jasmani dapat dilakukan jika kondisi tubuh bugar atau sehat. Kebutuhan ini
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang bersifat kebendaan. Contoh kebutuhan
jasmani, antara lain kebutuhan makanan dan minuman, pakaian, alat-alat olah
raga untuk menunjang kesehatan raga atau badan, dan sebagainya.
b.
Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dapat memberikan rasa puas pada jiwa,
rohani, dan perasaan seseorang. Kebutuhan rohani berkaitan dengan upaya manusia
memperoleh kepuasan batin. Kebutuhan ini timbul akibat dorongan perasaan,
etika, dan pikiran seseorang untuk memperoleh kepuasan. Apabila kebutuhan
rohani manusia terpenuhi, maka manusia akan merasa senang, aman, tenteram, dan
terhibur. Contoh kebutuhan rohani, antara lain kebutuhan akan perhatian dari
orang tua, rekreasi di tempat wisata, menjalankan ajaran agama dengan baik, dan
sebagainya.
1.3.3.
Kebutuhan Menurut Subjek yang Membutuhkan
Pengelompokan kebutuhan hidup
menurut subjek yang membutuhkannya dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual
dan kebutuhan kelompok.
a.
Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan atau pemuasan
kebutuhan seseorang secara individu (pribadi). Kebutuhan individu sama artinya
dengan kebutuhan individual. Kebutuhan individu (perorangan) diartikan
kebutuhan yang diinginkan setiap orang. Pemenuhan kebutuhan ini akan
berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh
keinginan, hobi, jenis pekerjaan, status sosial, atau pendidikan. Contoh
kebutuhan individual, antara lain kebutuhan seorang pelajar akan buku pelajaran
atau kebutuhan nelayan akan perahu dan jala.
b.
Kebutuhan Kelompok
Kebutuhan Kelompok adalah kebutuhan yang bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan umum
atau orang banyak. Kebutuhan kelompok sama artinya dengan kebutuhan kolektif.
Kebutuhan kolektif merupakan kebutuhan yang erat hubungannya dengan
kesejahteraan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kemakmuran masyarakat.
Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan ini dapat dipenuhi masyarakat secara
swadaya ataupun disediakan oleh pemerintah. Contoh kebutuhan kolektif/kelompok,
kebutuhan pakaian seragam bagi kelompok paduan suara atau tim olah raga, jalan
raya bagi pengguna jalan, dan pasar untuk jual beli barang bagi masyarakat.
1.3.4.
Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya
Pengelompokan kebutuhan hidup
menurut waktu pemenuhannya dapat dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan
kebutuhan masa depan.
a.
Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda.
Kebutuhan sekarang harus dipenuhi pada saat sekarang dan tidak dapat ditunda.
Kebutuhan ini bersifat mendesak karena berdampak terhadap kelangsungan hidup.
Apabila pemenuhan kebutuhan ini ditunda, maka kemungkinan akan mengakibatkan
kerugian atau musibah. Contoh kebutuhan sekarang, antara lain kebutuhan
obat-obatan bagi orang sakit, kebutuhan jasa pemadam kebakaran pada waktu terjadi
kebakaran, dan sebagainya.
b.
Kebutuhan Masa yang Akan Datang/Masa Depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya masih dapat ditangguhkan pada
waktu yang akan datang atau dapat dipersiapkan dari sekarang, tanpa mengganggu
kebutuhan sekarang. Kebutuhan masa yang akan datang (masa depan) berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan pada kemudian hari. Seseorang dapat mempersiapkan
kebutuhan ini agar pemenuhannya pada masa yang akan datang mencapai kepuasan.
Contoh kebutuhan masa depan, antara lain menabung untuk biaya melanjutkan
pendidikan atau menabung untuk membeli rumah.
1.3.5.
Kebutuhan Berdasarkan Wujud
Berdasarkan wujudnya, kebutuhan
dapat dibedakan menjadi kebutuhan material dan kebutuhan spiritual.
Kebutuhan material adalah kebutuhan berupa alat-alat yang dapat diraba, dilihat, dan
mempunyai bentuk. Kebutuhan material berwujud nyata dan dapat dinikmati
langsung. Contoh: makan nasi dapat kita rasakan kenikmatannya, minum air dapat
menghilangkan dahaga dan rumah sangat nyaman untuk berlindung.
2 ) Kebutuhan spiritual
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan yang dihubungkan dengan benda-benda tak berwujud.
Kebutuhan ini tidak bisa diraba, dilihat, dan berbentuk tetapi bisa dirasakan
dalam hati. Contoh: orang Islam bersembahyang di masjid, orang Kristen
sembahyang di gereja, orang Buddha sembahyang di wihara, dan orang Hindu
bersembahyang di pura.
1.4.
Alat Pemenuhan Kebutuhan Manusia / Alat Pemuas Kebutuhan
Kebutuhan manusia yang tidak
terbatas jumlahnya tersebut dapat terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan. Alat
pemuas kebutuhan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Alat pemuas kebutuhan dapat berupa barang dan jasa. Barang
adalah alat pemenuhan kebutuhan yang berwujud (dapat dilihat), contohnya
makanan, pakaian, sepatu, tas, buku tulis, dan sebagainya. Sedangkan jasa
adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud (tidak dapat dilihat),
contohnya jasa dokter, guru, tukang parkir, dan sebagainya. Alat pemuas
kebutuhan dapat dikelompokkan berdasarkan kelangkaan, tujuan penggunaan,
hubungan dengan benda lain, segi jaminannya, dan proses pembuatan. Berikut
adalah jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
1.4.1.
Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Kelangkaan
Pengelompokan alat pemuas kebutuhan
berdasarkan ketersediaannya dapat dibedakan menjadi benda ekonomi, benda bebas,
dan benda illith.
a.
Barang Ekonomi
Barang ekonomi adalah barang yang dibutuhkan jumlahnya terbatas namun peminatnya
banyak sehingga untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan. Pengorbanan yang
dikeluarkan biasanya berupa uang(membelinya) atau waktu. Contoh barang ekonomi
seperti makanan, minuman, televisi, pakaian, dan sebagainya.
b.
Barang Bebas
Barang bebas adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya melimpah dan untuk mendapatkannya
tidak perlu pengorbanan. Oleh karena tersedia dalam jumlah besar, seseorang
dapat mengambilnya begitu saja dengan bebas. Contoh barang bebas antara lain
air di sungai atau di laut, udara di sekitar kita, es di daerah kutub, pasir di
padang pasir, dan sinar matahari. Semuanya itu dapat diperoleh secara gratis.
c.
Barang Illith
Barang illith adalah benda yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat membahayakan
dan mendatangkan bencana. Oleh karena itu, perlu dikurangi penggunaannya.
Contohnya air, jika dalam jumlah yang sedikit dapat berguna bagi kehidupan
manusia, namun bila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan banjir. Contoh
lainnya api, jika api yang digunakan kecil dapat digunakan untuk memasak atau
penerangan, tetapi ketika api itu besar dapat mendatangkan bencana kebakaran.
1.4.2.
Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Tujuan Penggunaan
Pengelompokan alat pemenuhan
kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaannya dapat dibedakan menjadi benda
produksi dan benda konsumsi.
a.
Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang-barang yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Barang konsumsi dapat langsung dikonsumsi manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup. Barang konsumsi juga disebut barang siap pakai
karena manfaatnya langsung dapat dirasakan konsumen. Contoh benda konsumsi
antara lain: nasi, buku pelajaran, televisi, radio, komputer.
b.
Barang Produksi
Barang produksi adalah barang yang digunakan dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang kebutuhan manusia. Barang produksi juga disebut barang
modal. Contoh barang produksi antara lain: mesin tetas dapat digunakan peternak
untuk menetaskan telur ayam atau itik. Mesin Rice Mill / penggiling
padi, yang digunakan untuk menggiling padi menjadi beras dan bekatul.
1.4.3.
Barang Berdasarkan Proses Produksi
Pengelompokan alat pemenuhan
kebutuhan berdasarkan proses pembuatannya dapat dibedakan menjadi barang
mentah, setengah jadi, dan barang jadi.
a.
Barang Mentah
Barang mentah (raw material)
adalah barang yang digunakan sebagai bahan
baku atau bahan dasar untuk diproses menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi. Barang ini bernilai guna tinggi jika telah diolah terlebih dahulu. Contoh
bahan mentah seperti kapas, getah karet, kulit domba, kayu, dan beras.
Bahan-bahan tersebut masih memerlukan pengolahan lebih lanjut bila kita
membutuhkannya.
b.
Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk
dijadikan bahan siap pakai atau bahan jadi. Agar bernilai guna tinggi, barang
setengah jadi perlu diproses kembali. Contoh barang setengah jadi, antara lain
benang untuk membuat kain, kain untuk membentuk pakaian, kulit untuk membuat
tas, dan sebagainya.
c.
Barang Jadi
Barang jadi adalah barang yang siap untuk digunakan dan merupakan hasil akhir
dari produksi. Barang jadi telah menjalani rangkaian proses produksi sehingga
tercipta produksi yang siap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contoh
barang jadi, antara lain pakaian, sepatu, kendaraan, dan peralatan elektronik.
1.4.4.
Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Segi Jaminannya
Berdasarkan segi jaminan pinjaman,
alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menjadi benda bergerak dan tidak bergerak.
a.
Benda bergerak
Benda yang dapat dipindah-pindahkan
tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan kredit jangka
pendek (jangka waktu kurang dari 1 tahun) disebut benda bergerak. Contoh benda
bergerak antara lain: mobil, perhiasan, dan barang-barang elektronik.
b.
Benda tidak bergerak
Benda yang tidak dapat
dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk
memperoleh kredit jangka panjang dinamakan benda tidak bergerak. Contoh barang
tidak bergerak antara lain tanah dan gedung.
1.4.5.
Barang Menurut Hubungan dengan Barang Lain
Pengelompokan alat pemenuhan
kebutuhan menurut hubungannya dengan barang lain diuraikan sebagai berikut.
a.
Barang Substitusi
Barang substitusi (pengganti)
digunakan untuk menggantikan fungsi barang lain. Barang ini bersifat saling
menggantikan barang lainnya. Misalnya, gas menggantikan minyak tanah sebagai
bahan bakar, busway menggantikan mobil pribadi sebagai sarana
transportasi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, dan sagu menggantikan
beras sebagai makanan pokok.
b.
Barang Komplementar
Barang komplementer (pelengkap)
berguna jika digunakan secara bersamaan dengan barang lainnya. Barang tersebut
akan memiliki nilai guna tinggi jika digunakan secara bersama-sama dengan
barang lain. Misalnya, mobil dapat berjalan jika diisi bensin, pena dengan
tinta, roti akan lebih enak jika diolesi selai, teh dengan gula, tayangan
televisi dapat ditonton jika ada stasiun pemancarnya, dan handphone
dengan simcard.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar