1. Pengertian Sifat Hakikat Manusia
Sifat
hakikat manusia diartikan sebagai ciri –ciri / karakteristik manusia yang
prinsipil (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari hewan.
2. Wujud Sifat Hakikat Manusia
Penganut
paham eksistensialisme mengemukakan beberap wujud sifat hakikat manusia antara
lain :
Berkat adanya kemampuan diri yang
dimiliki oleh manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya (akunya ) memiliki
ciri khas atau karakteristik diri. Hal
ini menyebabkan dapat membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain, lebih dari
manusia dapat membuat jarak (distansi) dengan lingkungannya.
Kemampuan membuat jarak dengan
lingkungannya berarah ganda, yaitu :
- Arah ke luar
Aku memandang dan menjadikan lingkungan
sebagai objek dan aku memanipulasi ke dalam lingkungan untuk memenuhi
kebutuhannya.
- Arah ke dalam
Aku memberi status kepada lingkungan
(dalam hal ini kamu, dia, mereka) sebagai subyek yang berhadapan dengan aku
sebagai objek.
b.
Kemampuan bereksistensi
Dengan keluar dari
dirinya, dengan membuat jarak antara aku dengan objek, lalu melihat objek
sebagai suatu berarti manusia itu dapat menembus atau menerobos dan mengatasi
batas-batas yang membelenggu dirinya. Kemampuan menerobos ini bukan hanya soal
ruang, melainkan juga waktu. Dengan demikian manusia tidak terbelenggu oleh
tempat atau ruang ini (di sini) dan waktu ini (sekarang), tapi dapat menembus
ke sana dan ke masa depan ataupun masa lampau. Kemampuan menempatkan diri dan
menerobos waktu inilah disebut kemampuan
bereksistensi.
c.
Pemilikan kata hati
Kemampuan pada diri manusia ‘yang
memberi penerangan tentang baik buruknya perbuatan sebagai manusia .
Kata hati dikategorikan menjadi 2 :
þ
Kata hati yang tajam : Kemampuan mengambil keputusan
(membedakan) yang baik/benar dengan buruk/salah bagi manusia sebagai manusia.
þ
Kata hati tumpul : Kemampuan manusia membedakan yang
baik/buruk, benar/ salah bagi manusia untuk kepentingannya.
d. Moral
Moral berhubungan dengan perbuatan.
Moral dan kata hati harus sinkron
(sejajar). Moral yang sinkron dengan kata hati yang tajam yaitu yang
benar-benar baik bagi manusia merupakan moral yang baik (luhur). Sebaliknya
moral yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam (tumpul) disebut moral
yang buruk (tidak bermoral).
e. Kemampuan bertanggung jawab;
Tanggung jawab adalah kesedian
menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut jawab. Wujud tanggung
jawab sebagai berikut:
I Tanggung jawab
pada diri sendiri
I Tanggung jawab
pada masyarakat
I Tanggung jawab
kepada Tuhan
f. Rasa kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas (tidak
merasa terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
g. Kesediaan melaksanakan kewajiban
da menyadari hak
Kewajiban dan hak adalah dua macam
gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk sosial.
h. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Kebahagiaan adalah istilah yang lahir
dari kehidupan manusia .
Kebahagiaan dapat diusahakan
peningkatannya. Ada 2 hal yang dapat dikembangkan, yaitu : kemampuan berusaha dan kemampuan menghayati hasil usaha dalam
kaitannya dengan takdir.
Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia
- Dimensi keindividualan
- Dimensi Kesosialan
- Dimensi Kesusilaan
- Dimensi Keberagamaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar