1. Pengertian Teknologi
Pengertian teknologi
menurut beberapa ahli:
a. Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat
ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat
tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
b. Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan
praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau
diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam
rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat
yang bersangkutan.
c. Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan makna teknologi
dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan
input pada usahatani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki
syarat-syarat sebagai berikut : (1) teknologi baru hendaknya lebih unggul dari
sebelumnya; (2) mudah digunakan; dan (3) tidak memberikan resiko yang besar
jika diterapkan.
d. Mosher (1985), teknologi merupakan salah satu syarat mutlak pembangunan
pertanian. Sedangkan untuk mengintroduksi suatu teknologi baru pada suatu
usahatani menurut Fadholi (1991), ada empat faktor yang perlu diperhatikan
yaitu (1) secara teknis dapat dilaksanakan; (2) secara ekonomi menguntungkan;
(3) secara sosial dapat diterima dan (4) sesuai dengan peraturan pemerintah.
Dari beberapa
pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah hal-hal yang
baru yang belum diketahui, diterima dan digunakan banyak orang dalam suatu
lokasi tertentu baik berupa ide maupun berupa benda atau barang.
Peran-Peran TIK dalam
dunia pendidikan :
a. TIK sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
b. TIK sebagai infratruktur pedidikan
c. TIK sebagai sumber bahan ajar
d. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan
e. TIK sebagai pendukung manajemen pendidikan
f. TIK sebagai sistem pendukung keputusan
2. Dasar Pemikiran perlunya Teknologi dalam Pendidikan
Dalam UU No. 2 tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 menegaskan paling tidak
terdapat dua tujuan Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengetahuan dan
keterampilan.
Ki Hajar Dewantara(1946:15) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan factor penting sebagai akar pendidikan suatu bangsa.
Tuntutan masyarakat
pada hakikatnya adalah amat kompleks dan beragam, hal ini erat kaitannya dengan
kondisi psikologis individu. Perbedaan individu berhubungangan dengan
perkembangannya, latar belakang social budaya, dan factor-faktor yang dibawa
kelahirannya, merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Rumusan Tujuan
Tujuan pendidikan
teknologi hendaknya mengacu pada pencapaian tujuan Pendidikan Nasional yang terdapat
pada Pasal 4 UU. No. 2 Tahun 1989, yaitu untuk mengembangkan manusia yang utuh,
meliputi;(1) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur,(2) sehat jasmani dan rohani,(3) memiliki pengetahuan dan
keterampilan ,(4) kepribadian yang mantap dan mandiri,(5) memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran diperlukan:
Learning to know, yaitu
peserta didikakan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan
dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya.
Learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar peserta didik menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna.
Learning to be, yaitu
proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri.
Learning to live together, yaitu pendekatan melalui penenrapan paradigma ilmi pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan pendekatan menyelidiki akan memungkinkan peserta didik menemukan dalam belajar.
3. Dampak Teknologi dalam Pendidikan
Dampak Positif
Teknologi terhadap Pendidikan:
a. Menyebarkan informasi secara meluas, seragam dan cepat.
b. Membantu, melengkapi dan (dalam hal tertentu) menggantikan tugas guru.
Dipakai untuk melakukan kegiatan instruksional baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan.
Dipakai untuk melakukan kegiatan instruksional baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan.
c. Menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengundang partisipasi
masyarakat.
d. Menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
e. Menambah daya tarik untuk belajar.
f. Membantu mengubah sikap pemakai.
g. Mempengaruhi pandangan pemakai terhadap bahan dan proses.
h. Mempunyai keuntungan rasio efektivitas biaya, bila dibandingkan dengan
System tradisional.
(Miarso, 1981), Dampak Negatif Teknologi Terhadap pendidikan:
TIK seiring dengan
perkembangannya yang semakin meningkat, namun tetap saja memiliki kekurangan.
Misalnya saja pada e-learning, e-learning dapat menyebabkan pengalih fungsian
guru yang mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, menyebabkan terciptanya
individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan
dengan hanya seorang diri, dan kemungkinan etika dan disiplin peserta didik
susah atau sulit untuk diawasi dan dibina sehungga lambat laun kualitas etika
dan manusia khusunya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat
manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.
Kemudian karena seringnya mengakses internet, di khawatirkan pelajar bukanya benar-benar memanfaatkan TIK dengan optimal malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi yang sangat mudah di akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yang sudah dewasa sekalipun.
Hal lain misalnya
kecanduan : asik berinternet (bisaanya menggunakan fasilitas social networking
/ game online ) sehingga lupa waktu dan berakibat buruk bagi kehidupannya.kemudian
ada istilah Cyber-relational addiction adalah keterlibatan yang berlebihan pada
hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual
affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia
nyata..
Kemudaian dikenal pula
Information overload, Karena menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang
tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk
mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada.
Kemudian bisa membuat
seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan
uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Hal-hal tersebut sangat
menghambat berkembanganya pendidikan dalam TIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar