Sabtu, 25 April 2015

PERAN TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

1.      Pengertian Teknologi
Pengertian teknologi menurut beberapa ahli:
a.       Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
b.      Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
c.       Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan input pada usahatani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut : (1) teknologi baru hendaknya lebih unggul dari sebelumnya; (2) mudah digunakan; dan (3) tidak memberikan resiko yang besar jika diterapkan.
d.      Mosher (1985), teknologi merupakan salah satu syarat mutlak pembangunan pertanian. Sedangkan untuk mengintroduksi suatu teknologi baru pada suatu usahatani menurut Fadholi (1991), ada empat faktor yang perlu diperhatikan yaitu (1) secara teknis dapat dilaksanakan; (2) secara ekonomi menguntungkan; (3) secara sosial dapat diterima dan (4) sesuai dengan peraturan pemerintah.
Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah hal-hal yang baru yang belum diketahui, diterima dan digunakan banyak orang dalam suatu lokasi tertentu baik berupa ide maupun berupa benda atau barang.

Peran-Peran TIK dalam dunia pendidikan :
a.       TIK sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
b.      TIK sebagai infratruktur pedidikan
c.       TIK sebagai sumber bahan ajar
d.      TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan
e.       TIK sebagai pendukung manajemen pendidikan
f.       TIK sebagai sistem pendukung keputusan

2.      Dasar Pemikiran perlunya Teknologi dalam Pendidikan
Dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengetahuan dan keterampilan.

Ki Hajar Dewantara(1946:15) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan factor penting sebagai akar pendidikan suatu bangsa.
Tuntutan masyarakat pada hakikatnya adalah amat kompleks dan beragam, hal ini erat kaitannya dengan kondisi psikologis individu. Perbedaan individu berhubungangan dengan perkembangannya, latar belakang social budaya, dan factor-faktor yang dibawa kelahirannya, merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum.

Rumusan Tujuan
Tujuan pendidikan teknologi hendaknya mengacu pada pencapaian tujuan Pendidikan Nasional yang terdapat pada Pasal 4 UU. No. 2 Tahun 1989, yaitu untuk mengembangkan manusia yang utuh, meliputi;(1) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,(2) sehat jasmani dan rohani,(3) memiliki pengetahuan dan keterampilan ,(4) kepribadian yang mantap dan mandiri,(5) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran diperlukan:
Learning to know, yaitu peserta didikakan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya.

Learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar peserta didik
menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna.

Learning to be, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri.

Learning to live together, yaitu pendekatan melalui penenrapan
paradigma ilmi pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan pendekatan menyelidiki akan memungkinkan peserta didik menemukan dalam belajar.

3.      Dampak Teknologi dalam Pendidikan
Dampak Positif Teknologi terhadap Pendidikan:
a.       Menyebarkan informasi secara meluas, seragam dan cepat.
b.      Membantu, melengkapi dan (dalam hal tertentu) menggantikan tugas guru.
Dipakai untuk melakukan kegiatan instruksional baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan.
c.       Menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengundang partisipasi masyarakat.
d.      Menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
e.       Menambah daya tarik untuk belajar.
f.       Membantu mengubah sikap pemakai.
g.      Mempengaruhi pandangan pemakai terhadap bahan dan proses.
h.      Mempunyai keuntungan rasio efektivitas biaya, bila dibandingkan dengan

System tradisional. (Miarso, 1981), Dampak Negatif Teknologi Terhadap pendidikan:
TIK seiring dengan perkembangannya yang semakin meningkat, namun tetap saja memiliki kekurangan. Misalnya saja pada e-learning, e-learning dapat menyebabkan pengalih fungsian guru yang mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri, dan kemungkinan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina sehungga lambat laun kualitas etika dan manusia khusunya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.

Kemudian karena seringnya mengakses internet, di khawatirkan pelajar bukanya benar-benar memanfaatkan TIK dengan optimal malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi yang sangat mudah di akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yang sudah dewasa sekalipun.

Hal lain misalnya kecanduan : asik berinternet (bisaanya menggunakan fasilitas social networking / game online ) sehingga lupa waktu dan berakibat buruk bagi kehidupannya.kemudian ada istilah Cyber-relational addiction adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata..

Kemudaian dikenal pula Information overload, Karena menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada.

Kemudian bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Hal-hal tersebut sangat menghambat berkembanganya pendidikan dalam TIK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar