Guru sebagai tenaga pendidik, harus ada usaha untuk
menjadikannya berkembang sesuai pekembangan zaman yang semakin maju.
Usaha-usaha itu adalah:
1. Program
Pre-service Education
Usaha pengembangan guru yang
dilakukan sebelum seseorang menduduki jabatan/menjadi seorang guru. Misalnya
PGSD dan FKIP.
Selama program pre-service education , seoarang calon guru akan belajar bagaimana menggunakan pengetahuan mereka untuk menyusun rencana pembelajaran untuk mengajar di kelas. Topik umum meliputi manajemen kelas, rencana pelajaran, dan pengembangan profesional. Fokus utama selama program pendidikan tersebut adalah praktikum dimana guru pre-service ditempatkan dalam setting sekolah (baik SD, atau senior) dan bayangan seorang guru berpengalaman. Disini seoarang calon guru akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan melalui rencana pelajaran, mengajar pelajaran dan manajemen kelas.
Selama program pre-service education , seoarang calon guru akan belajar bagaimana menggunakan pengetahuan mereka untuk menyusun rencana pembelajaran untuk mengajar di kelas. Topik umum meliputi manajemen kelas, rencana pelajaran, dan pengembangan profesional. Fokus utama selama program pendidikan tersebut adalah praktikum dimana guru pre-service ditempatkan dalam setting sekolah (baik SD, atau senior) dan bayangan seorang guru berpengalaman. Disini seoarang calon guru akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan melalui rencana pelajaran, mengajar pelajaran dan manajemen kelas.
2. Program
In-service Education
Program in service education adalah
program pengajaran atau pelatihan yang disediakan oleh badan atau lembaga untuk
karyawannya. Program ini diadakan di lembaga atau instansi dan dimaksudkan
untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan di bidang tertentu.
Di dunia pendidikan, program ini
dijalani bagi guru yang memiliki jabatan dengan melanjutkan pendidikan.
Good Carter(1945:103) menyatakan in
service education adalah suatu usaha member kesempatan kepada guru-guru untuk
mendapatkan penyegaran atau menurut istilah Jacobson sebagai penyegaran yang
membawa guru-guru kearah up to date.
3. Program In-service
Training
Pelatihan pendidikan bagi guru untuk
membantu mereka mengembangkan ketrampilan mereka dalam disiplin khusus bidang
keguruan. Pelatihan terjadi setelah seorang individu sudah menjadi seorang
guru. Kebanyakan bisaanya, in-service training dilakukan selama istirahat dalam
jadwal kerja individu.
Kelebihan dari program ini adalah Peserta pelatihan dapat menarik dari pengalaman kerja mereka. Sedangkan kekurangannya adalah para guru akan terganggu kegiatan mengajarnya selama mengikuti program ini.
Kelebihan dari program ini adalah Peserta pelatihan dapat menarik dari pengalaman kerja mereka. Sedangkan kekurangannya adalah para guru akan terganggu kegiatan mengajarnya selama mengikuti program ini.
Berikut adalah beberapa situasi di
mana in-service training dapat dilaksanakan dengan tepat:
v Trainer
perlu pengalaman praktis sebelum mereka bisa atau akan mendapatkan keuntungan
dari pelatihan dimaksud.
v Jika tugas
yang cukup kompleks, trainee mungkin perlu diulang pelatihan sehingga mereka
tahu bagaimana melakukan tugas dengan benar;
v Jika
pengawasan sedikit atau tidak tersedia, pelatihan in-service dapat membantu
mengisi kebutuhan ini.
v Memperkenalkan
material baru atau metode kepada orang-orang berpengalaman dengan tugas.
Contoh dari program ini adalah
penataran, seminar, work shop dan sebagainya.
Ada tiga macam penataran:
1. Penataran
penyegaran, yaitu usaha peninkatan keampuan guru agar sesuai dengan kemajuan
IPTEK serta pemantapan tenaga kependidikan agar dapat melaksanakan tugas
sehari-harinya dengan lebih baik.
2. Penataran
peningkatan kualifikasi, yaitu usaha meningkatkan kemampuan guru sehingga
mereka memperoleh kualifikasi formal tertentu sesuai standar yang ditentukan.
3. Penataran
penjenjangan, yaitu suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan guru ssehingga
dipenuhi persyaratan suatu pangkat atau jabatan tertentu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
v Strategi
Pengembangan Profesi Guru(strategi datang dan pergi)
Strategi datang(come structure), yaitu para peserta datang dari berbagai daerah ke ibu kota kabupaten, kotamadya atau ibu kota RI(Jakarta) untuk mengikuti kegiatan pengembangan profesi mereka.
Strategi pergi(go structure), yaitu program pengembangan profesi yang mendatangkan penatar/fasilitator/narasumber dari pusat ke daerah-daerah.
Strategi datang(come structure), yaitu para peserta datang dari berbagai daerah ke ibu kota kabupaten, kotamadya atau ibu kota RI(Jakarta) untuk mengikuti kegiatan pengembangan profesi mereka.
Strategi pergi(go structure), yaitu program pengembangan profesi yang mendatangkan penatar/fasilitator/narasumber dari pusat ke daerah-daerah.
v Dasar
Pengembangan Profesi Guru
Sebagai suatu profesi, guru harus berkembang sesuai dengan persyaratan
profesionalnya. Karena profesi guru memberikan layanan kepada masyarakat dan
anak didik, maka diperlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta
kemampuan yang selalu berkembang.
Adapun dasar
yang digunakan mengapa profesi keguruan harus dikembangkan adalah :
1. Dasar
Filosofis
Guru pada
hakekatnya adalah pendidik yang bertugas sebagai pemimpin atau pelayan
(agogos). Sebagai pemimpin dan pelayan, guru harus dapat memberikan layanan
kepada masyarakat dan anak didik sebaik-baiknya. Sementara tuntutan jaman dan
tuntutan anak didik selalu berkembang dari waktu ke waktu. Untuk itu profesi
guru harus selalu dikembangkan agar tidak tertinggal dari kemajuan zaman.
2. Dasar Psikologis
Guru selalu
berhadapan dengan individu lain yang memiliki keunikan dan kekhasan
masing-masing. Setiap individu memiliki pikiran, perasaan, kehendak, keinginan,
fantasi, inteligensi, cita-cita, instink, perangai, dan performansi yang
berbeda dengan individu lain. Jika guru tidak selalu meningkatkan pemahaman
terhadap individu lain (anak didik), maka ia tidak akan dapat menerapkan
strategi pelayanannya sesuai dengan keunikan anak didik. Di sinilah pentingnya
guru mengembangkan pemahaman aspek psikologis individu lain.
3. Dasar
Pendagogis
Tugas
profesional utama guru adalah mendidik dan mengajar. Untuk dapat menjalankan
tugas mendidik dan mengajar dengan baik, guru harus selalu membina diri untuk
mengetahui dan menerapkan strategi mengajar baru, metode baru, teknik-teknik
mendidik yang baru, menciptakan suasana pembelajaran yang bervariasi, dan
kemampuan mengelola kelas dengan baik.
Guru yang
tidak mengembangkan kemampuan pembelajarannya selalu menerapkan cara pembelajaran
yang telah puluhan tahun digunakan, dan sudah ketinggalan jaman. Guru akan
selalu mengikuti perkembangan inovasi di bidang metode pembelajaran.
4. Dasar Ilmiah
Ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni selalu berkembang dengan pesat. Guru harus
dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah agar dapat selalu mengikuti
perkembangan IPTEKS tersebut. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari
prinsip-prinsip ilmiah selalu dipegang teguh, agr tercipta keadilan dan
keobjektifan dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini.
Penggunaan sumber belajar yang monoton dan ketinggalan jaman harus dihindarkan.
Salah satu ciri orang ilmiah adalah adanya rasa ingin tahu yang besar terhadap
IPTEKS yang ditekuninya.
5. Dasar
Sosiologis
Masyarakat
modern dewasa ini menuntut guru untuk melakukan hubungan dengan orang,
organisasi dan masyarakat dengan cara-cara modern juga. Profesi guru dituntut
untuk selalu dikembangkan mengikuti teknik-teknik komunikasi lisan dan tertulis
melalui media grafis, media massa, media elektronik, media organisatoris, dan
media proses kelompok yang serba canggih harus dikenal dan diterapkan dalam
proses mendidik. Guru harus pandai-pandai mengadakan hubungan sosial dengan
mendayagunakan sarana dan media yang berkembang begitu pesat ini. Hal inilah
yang mengharuskan profesi guru dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar