Jumat, 24 April 2015

PROFIL, PROFESIONALITAS DAN PROFESIONALISASI TENAGA KEPENDIDIKAN GURU

1.    PROFIL GURU
a.    Arti profil
Kata profil berasal dari bahasa Italia, profilo dan profilare, yang berarti gambaran garis besar. Arti kata profil antara lain :
v  Gambaran tampang atau wajah seseorang yang dilihat dari samping. Arti ini dilihat dari dunia seni.
v  Sekumpulan data yang menjelaskan sesuatu dalam bentuk grafik atau tabel. Arti ini dilihat dari bidang statistik.
v  Dalam bahasa Inggris low profile (rendah hati)
v  Dalam bidang geografi, berarti penampang vertikal memperlihatkan ciri-ciri fisik.
v  Dalam bidang komunikasi dan bahasa, berarti biografi atau riwayat hidup singkat seseorang. Arti inilah yang digunakan dalam ”Membaca Profil Tokoh”.
 
b.    Profil Guru dalam konteks historis
Jabatan guru merupakan pelayanan yang luhur (noblest vocation) : tidak membutuhkan sanjungan dan imbalan.

Pada zaman Yunani kuno guru disebut : paedogogas (pelayan arah) : guru adalah abdi manusia (gagos humaniora).

Menurut Liberman : kaum ‘sofis’ mula-mula yang menjadi guru di masyarakat yunani pada abad pertengahan yang menjadi guru adalah orang2 yang berperan dibidang keagamaan (tokoh agama / rabbi).

Pada zaman reinaisens ; IPTEK maju pesat, pendidikan berkembang secara fundamental. Buku2 dan alat pengetahuan menjadi sumber pengetahuan.

c.    Profil guru dalam Konteks Budaya(guru desa, guru kota,guru daerah industry).
Guru Desa, dalam hal ini seorang guru sangat dihormati, dianggap tahu segala hal, disiplin, dan harus berperilaku yang sopan dan santun. Sebagai orang yang dihormati, segala tingkah laku guru akan ditiru dan menjadi panutan, ada banyak mata yang mengawasi segala tindakannya.

Guru kota, disini guru kurang dihormati, tingkat disiplinnya juga berkurang, guru hanya mengajar, mentransfer ilmu kepada peserta didik.
Sedangkan guru di daerah industry, pekerjaan mereka terjamin, seorang guru dituntut untuk mengembangkan pengetahuan , guru dan siswa bersaing.

2.    PROFESI GURU
a.    Arti dan Ciri Jabatan Profesional
a).    Pengertian Profesi Umum
Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan.

Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002). Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik,

Menurut De George profesi adalah Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Jadi, profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian , pengetahuan yang didapat melalui sebuah pendidikan yang menghasilkan nafkah hidup.

b).    Pengertian Profesi Guru
Profesi guru adalah jabatan profesional yang memiliki tugas pokok dalam proses pembelajaran. Uraian tugas pokok tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan dan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara profesional bila persyaratan profesional yang ditetapkan terpenuhi.

c).    Ciri-ciri jabatan profesional adalah sebagai berikut :
v  Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
v  Asosiasi profesional: Profesi bisaanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut bisaanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
v  Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius bisaanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
v  Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, bisaanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
v  Pelatihan institutional: Selain ujian, juga bisaanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
v  Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
v  Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
v  Kode etik: Organisasi profesi bisaanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
v  Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
v  Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
v  Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

b.    Persyaratan Guru sebagai Profesi
Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efisien, dan efektif, guru harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
v  Menguasai ilmu pendidikan termasuk konsep, teori, dan proses
v  Menguasai teaching learning strategies
v  Memahami ICT dan menguasainya untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran, terutama untuk mendukung penerapan learning strategies yang dikembangkan oleh guru
v  Menguasai developmental pcychology, psikologi anak, dan psikologi kognitif
v  Menguasai teori belajar
v  Memahami berbagai konsep pokok sosiologi dan antropologi yang relevan dalam proses pendidikan dan pertumbuhan anak
v  Menguasai bidang studi tertentu yang relevan dengan tugasnya sebagai guru pada jenjang persekolahan tertentu
v  Memahami administrasi pendidikan, terutama tentang management of learning
v  Menguasai konsep dan prinsip pengembangan kurikulum
v  Memahami dan menguasai pendidikan nilai
v  Memahami proses dan dampak globalisasi serta implikasinya terhadap proses pendidikan peserta didik
v  Memahami strategic environment yang berpengaruh terhadap proses pendidikan peserta didik
v  Memahami peran dan pengaruh aspek sosial, kultural,dan ekonomi terhadap proses pendidikan

c.    Kompetensi yang harus dimiliki Guru
Kemampuan merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti. Kemampuan guru merupakan salah satu hal yang harus dimiliki dalam jenjang pendidikan apapun karena kemampuan itu memiliki kepentingan tersendiri dan sangat penting untuk dimiliki oleh guru.

Mengembangkan Kepribadian:
v  Beriman dan bertakwa
v  Berakhlak mulia
v  Arif dan bijaksana
v  Demokratis
v  Mantap
v  Berwibawa
v  Stabil
v  Dewasa
v  Jujur
v  Sportif
v  Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
v  Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri
v  Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
Melaksanakan Program Pengajaran
v  Menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat
v  Mengatur ruang beajar Mengelola interaksi belajar mengajar
v  Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

Menilai Hasil dan Proses Belajar Yang telah dilaksanakan
v  Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
v  Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

Menyelenggarakan Program Bimbingan
v  Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
v  Membimbing siswa yang kelainan dan berbakat khusus
v  Membimbing siswa untuk menghargai pekerjaan di masyarakat

Menyelenggarakan Administrasi sekolah
v  Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah
v  Melaksanakan kegiatan administrasi sekola

Berinteraksi dengan teman sejawat dan masyarakat
v  Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesioanal
v  Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi sekolah

Menyelenggarakan Penelitian Sederhana untuk Kepentingan Pengajaran
v  Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah
v  Melaksanakan Penelitian sederhana

d.    Karakteristik Kemampuan Guru
v  Berbagi pengetahuan dengan orang lain
v  Challenge, menginspirasi, memotivasi, dan mendorong siswa
v  Merasa bangga pada sendiri dan juga prestasi siswa
v  Menguasai materi
v  Menganalisis materi

e.    Guru yang Profesional
Pada umumnya orang memberi arti yang sempit teradap pengertian profesional. Profesional sering diartikan sebagai suatu keterampilan teknis yang dimilki seseorang. Misalnya seorang guru dikatakan guru profesional bila guru tersebut memiliki kualitas megajar yang tinggi. Padahal pengertian profesional tidak sesempit itu, namun pengertiannya harus dapat dipandang dari tiga dimensi, yaitu : expert [ ahli ], responsibility [ rasa tanggung jawab ] baik tanggung jawab intelektual maupun moral, dan memiliki rasa kesejawatan.

v  Expert
Pengertian ahli disini dapat diartikan sebagai ahli dalam bidang pengetahuan yang diajarkan dan ahli dalam tugas mendidik. Seorang guru bisa disebut ahlinya apabila tidak hanya menguasai isi pengajaran yang diajarkan saja, tetapi juga mampu dalam menanamkan konsep mengenai pengetahuan yang diajarkan dan mampu menyampaikan pesan-pesan didik. Mengajar adalah sarana untuk mendidik, untuk menyampaikan pesan pesan didik. Guru yang ahli memilki pengetahuan tentang cara mengajar [teaching is a knowledge ], juga keterampilan [teaching is skill] dan mengerti bahwa mengajar adalah juga suatu seni [teaching is an art]

Didalam prosesnya kita harus ingat bahwa siswa bukanlah sebuah manusia tetapi merupakan seorang manusia, pengetahuan yang diberikan padanya merupakan bahan untuk membentuk pribadi yang utuh [holistik], membentuk konsep berpikir, sikap jiwa dan menyentuh afeksi yang terdalam. Oleh sebab itu guru tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan terampil saja tetapi harus memiliki seni mengajar. Jadi kesimpulannya guru yang ahli itu disamping memiliki ilmu dan terampil dibidangnya, juga harus memiliki seni mengajar. sehingga dalam proses belajar mengajar mampu menciptakan situasi belaj’ar yang mengandung makna relasi interpersonal sehingga siswa merasa “diorangkan”, memiliki jati dirinya.

v  Responsibility
Pengertian bertanggung jawab menurut teori ilmu mendidik mengandung arti bahwa seseorang mampu memberi pertanggung jawaban dan beresedia untuk diminta pertanggung jawaban. Tanggung jawab juga mengandung makna sosial, artinya orang yang bertanggung jawab harus mampu memberi pertanggung jawaban terhadap orang lain. Tanggung jawab juga mengandung makna etis artinya tanggung jawab itu merupakan perbuatan yang baik. Dan tanggung jawab juga mengandung makna religius, artinya ia juga harus punya rasa tanggung jawab tehadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Guru yang profesional mempersiapkan diri sematang-matangnya sebelum ia mengajar. la menguasai apa yang diajarkannya dan bertanggung jawab atas semua yang disampaikan dan bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya.

v  Sense of Belonging/Colleague
Salah satu tugas dari organisasi profesi adalah menciptakan rasa kesejawatan sehingga ada rasa aman dan perlindungan jabatan. Melalui organisasi profesi diciptakan rasa kesejawatan. Semangat korps dikembangkan agar harkat martabat guru dijunjung tinggi, baik oleh guru sendiri maupun masyarakat pada umumnya. Jadi seseorang bisa disebut sebagai profesional apabila tidak hanya berkualitas tinggi dalam hal teknis namun harus ahli dibidangnya [expert], memiliki rasa tanggung jawab [responsibility] baik dalam tanggung jawab intelektual maupun tanggung jawab moral dan memiliki rasa kesejawatan.

Berbicara tentang guru yang profesional berarti membicarakan tentang kualifikasi guru. Guru yang profesional punya kualifikasi tertentu. Ada dua kualifikasi yaitu :
v  Kualifikasi Personal.
Ada berbagai ungkapan untuk melukiskan kualifikasi personal guru diantaranya :
1.    Guru yang baik Baik disini dalam artian mempunyai sifat moral yang baik seperti ; jujur, setia, sabar, betanggung jawab, tegas, iuwes, ramah, konsisten, berinisiatif dan berwibawa. Jadi guru yang baik itu bila dilengkapi oleh sifat – sifat yang disebutkan di atas.
2.    Guru yang berhasil, Seorang guru dikatakan berhasil apabila ia di dalam mengajar dapat menunjukan kemampuannya sehingga tujuan – tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai oleh peserta didik.
3.    Guru yang efektif. Yang dimaksud dengan guru yang efektif yaitu apabila ia dapat mendayagunakan waktu dan tenaga yang sedikit tetapi dapat mencapai hasil yang banyak. Berarti guru yang pandai menggunakan strategi mengajar dan mampu menerapkan metode – metode mengajar secara berdaya guna dan berhasil guna akan disebut sebagai guru yang efektif.

v  Kualifikasi Profesional
Yang dimaksud dengan kualifikasi profesional yaitu kemampuan melakukan tugas mengajar dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan.


3. PROFESIONALISASI
a.      Pengertian Profesionalisasi
Profesionalisasi adalah suatu proses, pertumbuhan, perawatan dan pemeliharaan untuk mencapai tingkat profesi yang optimal. Dalam hal ini bisa dikaitkan dengan usaha-usaha pengembangan status jabatan guru sebagai pengajar dan pendidik menjadi guru yang profesional.

b.     Pentingnya Usaha Profesionalisasi Jabatan Guru sebagai Pengajar dan Pendidik
Guru itu bagaikan sumber air yang terus menerus mengalir sepanjang kariernya, jika sumber air itu tidak diisi terus menerus maka sumber air itu akan kering. Demikian juga jabatan guru, apabila guru tidak berusaha menambah pengetahuan yang baru, maka materi sajian waktu mengajar akan “gersang”. Dalam usaha profesionalisasi ini ada dua motif, yaitu :
v  Motif eksternal yaitu pimpinan yang mendorong guru untuk mengikuti penataran, atau kegiatan-kegiatan akademik yang sejenis. Atau ada lembaga pendidikan yang memberi kesempatan bagi guru untuk belajar lagi. Dan ini termasuk in-service education.
v  Motif internal yaitu dorongan dari diri guru itu sendiri yang berusaha belajar terus menerus untuk tumbuh dalam jabatannya, baik itu melalui membaca dan mengikuti berita yang berkaitan dengan pendidikan, maupun mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, demi untuk meningkatkan profesinya di bidang pendidikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar